PERANAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN PARIWISATA
Eksotisnya alam dan dan budaya menjadi daya tarik tersendiri pariwisata pulau sumba, pantai-pantai yang indah yang masih perawan, adat istiadat nenek moyang masi lestari, kuburan megalitikum yang berhamburan di pulau sumba menjadikan pulau sumba menjadi surga megalitikum dan kampung-kampung adat yang masih lestari. Pulau sumba telah terkenal kemancanegara karena eksotisnya alam dan budaya yang ada, tetapi apa daya infrastuktur yang ada belum memadai pada setiap ikon pariwisata belum memadai seperti akses jalan menuju pantai, penginapan, akses informasi pariwisata, jaringan internet dan listrik menjadi kelemahan majunya pariwisata pulau sumba. Setiap kabupaten yang ada di pulau sumba seharusnya saling bahu membahu untuk bekerja sama dalam membangun pariwisata pulau sumba kearah yang lebih baik, perbaikan infrastruktur dan promosi pariwisata menjadi kunci kesuksesan pariwisata. pengembangan pariwisata berada pada area tatanan wilayah administrasi Pemerintahan Daerah yang memiliki otoritas dan otonomi daerah yang mempunyai implikasi luas terhadap pengembangan pariwisata. Dalam pengembangan potensi wisata akan terjadi saling ketergantungan antara daerah yang satu dengan daerah yang lain dalam satu pulau. Empat kabupaten pulau sumba yaitu Kabupaten Sumba Barat, Sumba Timur, Sumba Barat Daya dan Sumba Tengah merupakan daerah wisata di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang memiliki berbagai kesamaan dan keunikan potensi Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW). Potensi unggulan yang tersebar di empat daerah tersebut dapat dilakukan pengembangan melalui kerjasama antar keempat daerah dengan melakukan kesepahaman paket regulasi dan program kegiatan untuk pengembangan ODTW serta berbagai deversifikasi kerjasama lain sehingga lebih menjual bagi turis asing, dengan berkembangnya Pariwisata diharapkan menjadi sub sektor andalan dalam menyelesaikan krisis ekonomi dan menyerap tenaga kerja, harus diarahkan kepada kesiapan menghadapi era liberalisasi, keberhasilan pembangunan pariwisata bergantung pada keterpaduan sektor-sektor terkait dan wilayah-wilayah pengembangan terkait serta keterlibatan pihak-pihak tertentu secara sinergis. Sehingga kinerja kepariwisataan juga merupakan potret dari kinerja antar-sektor, antar wilayah dan antar-stakeholder secara simultan. Setiap kabupaten di pulau Sumba harus bekerjasama dalam memberikan konsep tentang jaringan antar kabupaten dengan segala fasilitas dan keunggulan teknologi serta aksesibilitas, jaringan global, jaringan bisnis yang mengglobal memanfaatkan jaringan informasi untuk menentukan keputusan investasi, pilihan industri yang akan dibangun berdasarkan kecenderungan selera konsumen individual menjadi nilai tambah dalam kemajuan pariwisata pulau sumba. Maka untuk menangkap selera konsumen melalui selera pasar pariwisata akan memaksa pelaku bisnis pariwisata mengembangkan suatu konsep jaringan serta kerjasama antar jaringan dan keterlibatan masyarakat dalam bentuk dukungan terhadap proses kerjasama antar daerah dalam pengembangan pariwisata. Kerja sama antar kabupaten dalam pulau sumba sangat bermanfaat dalam berbagai segi salah satu contohnya penghematan biaya promosi yang biasanya dilakukan secara sendiri-sendiri, apabila ada kerja sama antar kabupaten promosi bisa dilakukan dalam satu paket pariwisata pulau sumba dengan biaya promsi yang lebih murah.
pulau Sumba merupakan ikon dalam pengembangan kawasan wisata Nusa Tenggara Timur yang pada kenyataannya kerjasama tersebut belum terealisasi secara konkret dengan indikator belum adanya dokumen resmi adanya kebijakan kerjasama tersebut dan kebijakan pengembangan pariwisata masih bersifat parsial pada masing-masing daerah. Sangat disayangkan hal tersebut terkendala karena ego-sektoral dan ego-kepentingan dari masing-masing daerah dan ketiadaan dukungan politik baik dari eksekutif dan legislatif.